counter

Cari artikel GAZEBO

My journey in dreams land 12/05/14

0 komentar

Sekitar pukul 2 pagi saya masuk kedalam kamar, niatnya saya ingin beristirahat dan tidur, lalu saya menyalakan musik dengan volume pelan dan mulai memejamkan mata. Tidak lama kemudian saya bangun lagi dan merasa perut saya sangat lapar sekali, akhirnya saya keluar dan mencari orang yang menjual makanan, setelah mendapatkan makanan yang saya cari sayapun kembali ke rumah dan mengambil handphone serta earphone lalu duduk di sebuah kursi yang berada di teras rumah saya.
  Sayapun kembali memutar musik melalui handphone saya dan mulai memejamkan mata saya sembil duduk dengan menikmati alunan music yang  temponya sangat lamban. Tidak beberapa lama ada hal aneh yang terjadi, tiba-tiba saja rumah dan tanah di sekitar saya semuanya bergetar! Pikirku itu sebuah gempa, dan anehnya lagi ketika saya hendak berlari mencari tempat perlindungan tubuhku sangat sulit untuk digerakan! Jangankan mencoba untuk bangkit, untuk menggerakan jari saja sepertinya sangat susah sekali! Saya berusaha bangkit, dan akhirnya saya berhasil! Tapi saya heran, kenapa saya ada di tengah jalan? Padahal tadi saya berada di teras rumah dan panik karena sedang terjadi gempa? Dengan perasaan yang masih sangat heran saya melangkah menyusuri jalan yang sangat asing. Sepertinya saya baru pertama kali berada di tempat ini. Serius, di tempat ini sangat sepi sekali! Tidak ada mobil, sepeda motor atau pun orang-orang yang berlalu lalang. Karena kelelahan, saya duduk disebuah trotoar dan menatap ke atas langit. Seketika itu saya sangat terkejut, di atas langit saya melihat bulan tidak hanya satu, melainkan 5! Malah mungkin bisa lebih....! Kemudian saya bangkit dan bertanya pada diri saya sendiri “apa saya sedang bermimpi?” namun pada saat itu saya tidak kepikiran untuk mencubit tangan saya dan membuktikan ini sekedar mimpi atau kenyataan seperti yang selalu saya lakukan di kehidupan nyata ketika tidak mempercayai apa yang baru saja saya alami. Entah kenapa saya sangat yakin sekali bahwa yang sedang saya alami ini hanya sebuah mimpi! Tentu saja, karena saya masih ingat betul saya sedang duduk di teras sambil mendengar musik dan tak lama kemudian terjadi gempa. Ketika saya sedang kebingungan tiba-tiba saja beberapa bola api seperti meteor berjatuhan dari langit tepat mengenai rumah saya, saya pun berlari dan melihat beberapa orang yang terlihat sangat panik dan berusaha menyelamatkan jiwa mereka masing-masing.  Oh tuhan! Apa lagi ini? Apa ini masih mimpi? Jika iya, kenapa saya ada di rumah dan memegang handphone yang masih menjalankan musik? Bahkan lagu yang sedang di putar oleh handphoneku  terdengar sangat nyata sekali di telinga saya! Saya pun menebak  ini adalah sebuah kenyataan, karena selama meteor barjatuhan bumi terus berguncang sama persis katika saya sedang berada di teras. Belum selesai meteor itu berjatuhan seperti hujan, tiba-tiba sebuah cairan merah mirip magma merambat mendekatiku dan membakar benda apapun yang di lewatinya. Saya ketakutan, terdengar beberapa jeritan di dalam rumah karena mereka terjebak dan tidak bisa keluar. Saya berlari untuk menghindari cairan merah itu yang terus mendekati saya. Sebenarnya kecepatan cairan itu sangat lambat sekali, tetapi kenapa saya tidak pernah bisa lebih jauh dari cairan tersebut? Saya melihat beberapa orang menaiki pohon ada juga yang naik ke atas atap, kemudian saya pun mengitu apa yang mereka lakukan. Saya naik ke atas pohon namun pohon yang saya naiki itu memiliki batang yang sangat kecil. Dan sialnya lagi di pohon itu sudah ada seorang gadis yang sudah saya kenal namun tidak terlalu begitu kenal  dengannya. Akhirnya saya dan dia berlindung di pohon tersebut. Kalau saja saya sempat turun dari pohon itu mungkin saya akan turun dan mencari pohon yang lain, karena saya khawatir jika pohon tersebut tidak mempu menopang tubuh kita berdua. Karena pohon yang kita naiki sering berombang-ambing saya dan gadis itu harus menjaga keseimbangan selama berjam-jam. Namun malang,  gadis itupun jatuh dan terbakar di lahap panasnya magma yang merah membara! Saat itu saya hanya menutup mata dan berteriak Aaaaa!!! Setelah membuka mata kembali, tiba-tiba saja saya sedang berada di atas kasur, ruangan saya masih terlihat rapi. Tidak ada bola api, tidak ada magma, tidak ada gempa, dan tentu saja di langit sana hanya ada 1 bulan. Lalu saya menebak kembali untu ketiga kalinya “apa saya sedang bermimpi?” kalau iya kenapa saya ada di atas kasur? Bukan kah tadi saya ada di teras?” setelah mengamati sekitar ternyata saya sudah berada di alam nyata! Jadi, ketika saya sedang makan dan mendengarkan musik di teras depan juga salah satu bagian mimpiku malam ini? Ohhhh , kenapa nampak begitu nyata sekali!!!

Leave a Reply