Sekitar pukul 2 pagi saya masuk kedalam kamar, niatnya saya
ingin beristirahat dan tidur, lalu saya menyalakan musik dengan volume pelan
dan mulai memejamkan mata. Tidak lama kemudian saya bangun lagi dan merasa
perut saya sangat lapar sekali, akhirnya saya keluar dan mencari orang yang
menjual makanan, setelah mendapatkan makanan yang saya cari sayapun kembali ke
rumah dan mengambil handphone serta earphone lalu duduk di sebuah kursi yang
berada di teras rumah saya.
Sayapun kembali
memutar musik melalui handphone saya dan mulai memejamkan mata saya sembil
duduk dengan menikmati alunan music yang
temponya sangat lamban. Tidak beberapa lama ada hal aneh yang terjadi,
tiba-tiba saja rumah dan tanah di sekitar saya semuanya bergetar! Pikirku itu
sebuah gempa, dan anehnya lagi ketika saya hendak berlari mencari tempat
perlindungan tubuhku sangat sulit untuk digerakan! Jangankan mencoba untuk
bangkit, untuk menggerakan jari saja sepertinya sangat susah sekali! Saya
berusaha bangkit, dan akhirnya saya berhasil! Tapi saya heran, kenapa saya ada
di tengah jalan? Padahal tadi saya berada di teras rumah dan panik karena
sedang terjadi gempa? Dengan perasaan yang masih sangat heran saya melangkah
menyusuri jalan yang sangat asing. Sepertinya saya baru pertama kali berada di
tempat ini. Serius, di tempat ini sangat sepi sekali! Tidak ada mobil, sepeda
motor atau pun orang-orang yang berlalu lalang. Karena kelelahan, saya duduk
disebuah trotoar dan menatap ke atas langit. Seketika itu saya sangat terkejut,
di atas langit saya melihat bulan tidak hanya satu, melainkan 5! Malah mungkin
bisa lebih....! Kemudian saya bangkit dan bertanya pada diri saya sendiri “apa
saya sedang bermimpi?” namun pada saat itu saya tidak kepikiran untuk mencubit
tangan saya dan membuktikan ini sekedar mimpi atau kenyataan seperti yang
selalu saya lakukan di kehidupan nyata ketika tidak mempercayai apa yang baru
saja saya alami. Entah kenapa saya sangat yakin sekali bahwa yang sedang saya
alami ini hanya sebuah mimpi! Tentu saja, karena saya masih ingat betul saya
sedang duduk di teras sambil mendengar musik dan tak lama kemudian terjadi
gempa. Ketika saya sedang kebingungan tiba-tiba saja beberapa bola api seperti
meteor berjatuhan dari langit tepat mengenai rumah saya, saya pun berlari dan
melihat beberapa orang yang terlihat sangat panik dan berusaha menyelamatkan
jiwa mereka masing-masing. Oh tuhan! Apa
lagi ini? Apa ini masih mimpi? Jika iya, kenapa saya ada di rumah dan memegang
handphone yang masih menjalankan musik? Bahkan lagu yang sedang di putar oleh
handphoneku terdengar sangat nyata
sekali di telinga saya! Saya pun menebak ini adalah sebuah kenyataan, karena selama
meteor barjatuhan bumi terus berguncang sama persis katika saya sedang berada
di teras. Belum selesai meteor itu berjatuhan seperti hujan, tiba-tiba sebuah
cairan merah mirip magma merambat mendekatiku dan membakar benda apapun yang di
lewatinya. Saya ketakutan, terdengar beberapa jeritan di dalam rumah karena
mereka terjebak dan tidak bisa keluar. Saya berlari untuk menghindari cairan
merah itu yang terus mendekati saya. Sebenarnya kecepatan cairan itu sangat
lambat sekali, tetapi kenapa saya tidak pernah bisa lebih jauh dari cairan
tersebut? Saya melihat beberapa orang menaiki pohon ada juga yang naik ke atas
atap, kemudian saya pun mengitu apa yang mereka lakukan. Saya naik ke atas
pohon namun pohon yang saya naiki itu memiliki batang yang sangat kecil. Dan
sialnya lagi di pohon itu sudah ada seorang gadis yang sudah saya kenal namun
tidak terlalu begitu kenal dengannya.
Akhirnya saya dan dia berlindung di pohon tersebut. Kalau saja saya sempat
turun dari pohon itu mungkin saya akan turun dan mencari pohon yang lain,
karena saya khawatir jika pohon tersebut tidak mempu menopang tubuh kita
berdua. Karena pohon yang kita naiki sering berombang-ambing saya dan gadis itu
harus menjaga keseimbangan selama berjam-jam. Namun malang, gadis itupun jatuh dan terbakar di lahap
panasnya magma yang merah membara! Saat itu saya hanya menutup mata dan
berteriak Aaaaa!!! Setelah membuka mata kembali, tiba-tiba saja saya sedang
berada di atas kasur, ruangan saya masih terlihat rapi. Tidak ada bola api,
tidak ada magma, tidak ada gempa, dan tentu saja di langit sana hanya ada 1
bulan. Lalu saya menebak kembali untu ketiga kalinya “apa saya sedang
bermimpi?” kalau iya kenapa saya ada di atas kasur? Bukan kah tadi saya ada di
teras?” setelah mengamati sekitar ternyata saya sudah berada di alam nyata!
Jadi, ketika saya sedang makan dan mendengarkan musik di teras depan juga salah
satu bagian mimpiku malam ini? Ohhhh , kenapa nampak begitu nyata sekali!!!